Rhema Hari Ini

Rabu, 30 Juli 2014

Sarah Flower Adams, 1805-1848

NEARER MY GOD TO THEE (Makin Dekat Tuhan) (Sarah Flower Adams, 1805-1848)


             Dekat dengan orang yang kita kagumi merupakan dambaan tiap orang di muka bumi ini. Karena kedekatan tersebut akan membuat kita semakin mengenal lebih dalam lagi. Ada seorang pengarang wanita yang mengeksperesikan kerinduannnya untuk dekat akan Tuhan melalui lagu. Lagu ini kemudian menjadi begitu disukai, khususnya di saat orang menghadapi mara bahaya bahkan maut, sehingga dianggap sebagai ‘Lagu Rohani Terbesar Karangan Wanita’.

WANITA PEMBELA HAM
            Nama pengarang itu ialah Sarah Flower Adams. Ia dilahirkan di Old Harlow, Es­sex, Inggris pada 22 Pebruari 1805. Ayahnya, Ben­ja­min Flower, seorang wartawan dan politikus yang sering membela hak-hak rakyat terhadap kaum penindas. Pernah ayahnya dipenjarakan karena keberaniannya mengkritik seorang pejabat tinggi di surat kabar. Maka tidak mengherankan bila sebagai gadis, Sarah juga menaruh perhatian akan hak-hak asasi manusia (HAM). Sejak di usianya yang masih muda, ia mengarang baik prosa maupun puisi. Karangan-karangannya itu  dimuat dalam suatu surat kabar yang memperjuangkan kebebasan pers, martabat kaum wanita dan cita-cita tinggi yang sejenis.
            Suatu ketika ada seorang insinyur sipil yang juga menyumbangkan karangannya pada surat kabar tersebut. Namanya William Bridges Adams. Ia pun mulai bersahabat dengan Sarah Flower yang pandai mengarang itu, dan pada tahun 1834 mereka pun menikah.
GAGAL KARIR DI TEATER
            Sudah lama Sarah Flower Adams bercita-cita menjadi seorang pelaku sandiwara. Baru setelah menikah, atas dorongan suaminya ia berkesempatan melakukan hal itu. Pada tahun 1837 ia muncul di panggung dengan memainkan peranan utama dalam salah satu drama luhur karangan Shakespeare. Tetapi karir Sarah Adams dalam bidang teater cepat berakhir. Ketika ia masih kecil, ibunya meninggal akibat sakit TBC. Adiknya, Eliza Flower, menderita penyakit yang sama. Dan Sarah sendiripun merasa bahwa kesehatannya tidak memungkinkan untuk dia meneruskan menjadi aktris. Kalau seni drama tertutup baginya, seni puisi masih terbuka. Sekali lagi Ny. Adams mulai menulis syair. Ia bahkan menjadi agak tenar karena mengarang sebuah syair yang panjang tentang seorang Kristen yang mati syahid pada abad ketiga.
            Sarah Adams juga mengarang lirik untuk nyanyian pujian. Sering ia mempelajari Alkitab untuk mendapatkan gagasan atau buah pikiran yang baru. Pada suatu hari ia tertarik akan kisah Yakub dalam kitab Kejadian pasal 28. Ia membaca tentang masa hidup Yakub yang serba sulit. Tentu Yakub merasa sedih dan kuatir, karena ia terpaksa meninggalkan rumah dan melarikan diri dari kakaknya, Esau, yang marah karena telah mengambil hak dan berkat kesulungannya. Di Bethel Yakub tidur dengan berbantalkan batu. Di situ pun ia bermimpi tentang suatu tangga ke Surga dan para malaikat Allah turun naik di atasnya. Sadarlah dia bahwa Tuhan masih dekat padanya, sama seperti dahulu di rumah orang tuanya.
            Dengan diilhami cerita Alkitab itu, pada tahun 1841 Sarah Flower Adams menulis suatu nyanyian rohani dengan judul ‘Nearer My God to Thee’ yang kemudian menjadi lagu populer umat Kristen di seluruh dunia. Kebanyakan orang belum sadar bahwa sedikit sekali nyanyian rohani dewasa ini yang masih tetap persis seperti pada waktu ditulis semula. Hampir semuanya telah mengalami perubahan dan perbaikan sepanjang abad. Kadang-kadang ada kata-kata yang diganti sana sini, kadang ada satu baris ataupun satu bait yang diganti atau dibuang. Lain halnya dengan syair karangan Sarah F. Adams. Dalam bahasa aslinya, karangan yang dimuat dalam buku-buku terbitan masa kini itu persis sama seperti yang mula-mula ditulis satu setengah abad yang lalu. Tidak sepatah kata pun yang diubah, syairnya masih utuh.
ORANGNYA WAFAT, LAGUNYA HIDUP
            Pada tahun 1841, Pdt. William Johnson Fox, gembala sidang dari gereja tempat Sarah F. Adams beribadah hendak menerbitkan sebuah buku nyanyian pujian. Tigabelas lagu hymne yang dikumpulkannya dalam terbitan itu adalah hasil karya Ny. Adams. Termasuk juga beberapa lagu rohani yang dikarang oleh adiknya Eliza. Kedua wanita bersaudara yang berbakat itu sering dikunjungi oleh pengarang terkenal, yang ingin membicarakan hal-hal rohani dengan mereka. Tetapi penyakit Eliza semakin parah, sehingga kakaknya Sarah harus menghabiskan banyak waktu untuk merawat dia. Akhirnya Eliza meninggal pada tahun 1844.
            Dan seperti yang sudah dikuatirkan juga sejak lama, Sarah juga kena penyakit TBC, yang sangat ditakuti itu. Ia sendiri meninggal dunia empat tahun kemudian, tepatnya 14 Agustus 1848. Sarah meninggal pada umur 43 tahun. Usia yang cukup singkat, tetapi siapa yang menduga lagu nya telah menjadi kekuatan bagi banyak orang di seluruh dunia hingga saat ini ?! Selama beberapa tahun, lagu ‘Nearer My God To Thee’ dinyanyikan oleh gereja Unitarian di Fins­bury, Inggris. Hingga tahun 1856, dua redaktur buku musik yang ingin memuat sebuah lagu pujian karya Sarah Flower Adams tersebut (Sarah sudah meninggal 8 tahun sebelumnya), meminta Dr. Lowell Mason (1792-1872), seorang musikus Amerika untuk membuatkan melodi yang lain. Lowell Mason merasa agak bingung pada saat membaca syair tentang pengalaman Yakub tersebut. Sistem sanjaknya lain daripada yang lain.
            Sampai pada suatu malam, ketika Dr. Mason berbaring di atas tempat tidur, ia terus menerus memikirkan lirik lagu karangan almarhumah Sarah F. Adams tersebut. Kemudian not demi not mulai memasuki pikirannya. Dan pada keesokkan harinya, ia sudah dapat mencatat semua melodi yang muncul di tengah malam itu.
            Tiga tahun kemudian, pada tahun 1859, terbitlah buku lagu pilihan yang diredaksikan oleh kedua kawan Lowell Mason tadi. Untuk pertama kalinya, syair dan melodi ‘dijodohkan’ dalam buku tersebut. Hingga kini, lagu tersebut begitu memberkati banyak orang. (Kisah selengkapnya dapat dibaca di buku Story Behind The Song terbitan Yis Production berikut foto-fotonya).
LAGU TERBESAR KARYA WANITA
            Ada beberapa peristiwa di dunia yang membuat lagu ini dianggap sebagai lagu terbesar karangan wanita. Pada tahun 1871, misalnya, secara tidak sengaja tiga pendeta mengunjungi Palestina. Mereka begitu terharu ketika mendengar lagu ini dinyanyikan dalam bahasa Arab oleh ke 35 mahasiswa Suriah di sana.
            Tahun 1889 di Johnstown, Amerika, ada kereta tercebur dalam banjir besar dan satu gerbong terbalik. Di antara penumpang tersebut, ada seorang wanita yang sebenarnya mau menjadi penginjil di satu negara di Asia Timur. Wanita tersebut menyanyikan lagu ‘Nearer My God To Thee’ sementara air menelannya.
            Tahun 1960 an, seluruh dunia terkejut atas pembunuhan orang-orang besar Amerika, seperti Presiden John F. Kennedy, Senator Robert F. Kennedy dan Dr. Martin Luther King. Peristiwa yang sama tahun 1901, seluruh Amerika Serikat dikejutkan atas pembunuhan Presiden William McKinley. Sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia sempat  bergumam kata-kata dari bait pertama lagu ‘Nearer My God To Thee’, yang merupakan lagu kesukaannya. Dan lagu ini pula yang dinyanyikan pada waktu pemakamannya. Digambarkan suasana ketika almarhum Presiden McKinley akan dikebumikan begitu khidmat, semua gereja di seluruh Amerika membuka pintunya dan lonceng dibunyikan. Lalu lintas berhenti di jalan. Para petani berdiri diam sejenak di samping bajak. Para pekerja menghentikan mesin di pabrik. Sebagian orang dengan tenang berdoa dalam hati. Yang lainnya berdoa dengan suara keras. Yang lain lagi menyanyikan lagu rohani kesayangan almarhum Presiden McKinley, yang masih sempat dikutipnya menjelang ajalnya.
            Yang menarik adalah lagu ini pula yang dinyanyikan oleh seribu lima ratus penumpang kapal Titanic yang terbentur gunung es pada tahun 1912. Sementara kapal tersebut tenggelam beserta seluruh isinya.
            Menghadapi hari esok  yang serba misterius dan komplek, suatu pilihan yang tepat kalau kita semakin mendekat kepada Tuhan, yang tahu dan berkuasa atas semua yang terjadi. Karena dalam Dialah kita mendapat ketenangan dan jaminan. (Sumber : Praise #10).
Lirik & Chord Lagu ini dapat dilihat di SONGS      

NEARER MY GOD TO THEE
  1. Nearer, my God, to Thee, nearer to Thee!
    E’en though it be a cross that raiseth me,
    Still all my song shall be, nearer, my God, to Thee.
Refrain:
Nearer, my God, to Thee, nearer to Thee!
  1. Though like the wanderer, the sun gone down,
    Darkness be over me, my rest a stone;
    Yet in my dreams I’d be nearer, my God, to Thee.
  2. There let the way appear, steps unto Heav’n;
    All that Thou sendest me, in mercy giv’n;
    Angels to beckon me nearer, my God, to Thee.
  3. Then, with my waking thoughts bright with Thy praise,
    Out of my stony griefs Bethel I’ll raise;
    So by my woes to be nearer, my God, to Thee.
  4. Or, if on joyful wing cleaving the sky,
    Sun, moon, and stars forgot, upward I’ll fly,
    Still all my song shall be, nearer, my God, to Thee.
  5. There in my Father’s home, safe and at rest,
    There in my Savior’s love, perfectly blest;
    Age after age to be nearer, my God, to Thee.
MAKIN DEKAT TUHAN
  1. Makin dekat, Tuhan, kepadaMu;
    walaupun saliblah mengangkatku,
    inilah laguku: Dekat kepadaMu;
    makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
  2. Berbantal batu pun ‘ku mau rebah,
    bagai musafir yang lunglai, lelah,
    asal di mimpiku dekat kepadaMu;
    makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
  3. Buatlah tanggaMu tampak jelas,
    dan para malakMu yang bergegas
    mengimbau diriku dekat kepadaMu;
    makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
  4. Batu deritaku ‘kan kubentuk
    menjadi Betelku, kokoh teguh.
    Jiwaku berseru, dekat kepadaMu;
    makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
  Sumber : www.majalahpraise.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar