Kisah hidupnya sungguh luar biasa dan menakjubkan. Keteladanan Yusuf dan kesetiaannya pada Tuhan benar-benar luar biasa.
Tindakan dan sikap Yusuf yang dapat menjadi tolak ukur bagi kita, yaitu ;
- Yusuf bukanlah seorang yang pendendam. Yusuf diperlakukan dengan tidak semena-mena oleh saudara-saudaranya, namun Yusuf tidak pernah dendam ataupun sakit hati. Tidak pernah Yusuf mempunyai niat untuk membalas dendam, membalas semua kejahatan kepada saudara-saudaranya.
- Yusuf tidak pernah mengeluh. Yusuf tak sekalipun mengeluh ataupun mengomel atau menyalahkan orang lain ataupun Tuhan atas penderitaan yang dialaminya. Meskipun dia dimasukkan kedalam sumur, diikat, dijual, dijebak bahkan dipenjara, namun Yusuf tidak pernah mengumpat ataupun mengomel. Dia tetap tabah dan sabar menerima semua cobaan yang datang bertubi-tubi padanya.
- Yusuf seorang yang rendah hati. Jadi napi, Yusuf rendah hati sehingga semua sipir dipenjara mengasihinya. Dan begitu pula ketika Yusuf sudah menjadi seorang yang cukup penting di Mesir, namun dia tetap rendah hati. Tidak sombong dan tidak egois. Yusuf selalu mementingkan dan memikirkan nasib rakyatnya dan saudara-saudaranya.
- Yusuf seorang yang bijaksana. Yusuf tahu bahwa akan terjadi gagal panen dan bencana kelaparan yang akan menimpa Mesir, maka dengan hikmat dari Roh Kudus, Yusuf menyarankan kepada raja dinegeri itu untuk mulai mengumpulkan bahan makanan sebanyak-banyaknya sebelum bencana kelaparan melanda negeri itu. Yusuf sangat bijaksana dalam menafsirkan mimpi raja Mesir, dan tentunya itu berkat bantuan dari Roh Kudus.
- Yusuf seorang yang punya nyali. Yusuf cukup punya nyali dan keberanian untuk menafsirkan mimpi dari seorang kaisar besar. Padahal untuk menghadap raja saja orang sudah merasa ngeri, dan hukuman yang mempertaruhkan nyawa apabila salah menafsirkan mimpi dari raja Mesir itu. Menghadap seorang Gubernur saja, mungkin kita sudah membuat jantung kita berirama dengan tidak teratur lagi, apalagi seorang Raja besar dinegeri itu.
- Yusuf bukan seorang playboy. Yusuf itu muda dan tampan. namun dia tidak bangga dengan bentuk fisik yang dimilikinya. Dia tidak berbuat macam-macam dari ketampanannya. Banyak remaja-remaja kita, begitu merasa dirinya tampan dikit e...sudah gonta ganti pacar. Jadi cowok setia alias setiap tempat ada ceweknya hihihi....
- Yusuf bukan cowok matre. Sudah tampan tapi Yusuf tidak matrealistis. Banyak pemuda yang menjadi matrealistis karena sudah merasa tampan dan memiliki postur tubuh yang bagus (katanya sih sixth path hehehehe). Meskipun mudah bagii Yusuf untuk mendapatkan banyak uang dan harta namun Yusuf tidak silau dengan semua itu. Seandainya saja Yusuf mau jadi simpanan tante Potifar, tentunya hidup Yusuf sudah sangat nyaman, penuh kemewahan. Namun Yusuf tetap rendah hati dan tidak matre.
- Yusuf berani berkata "TIDAK" dengan dosa. Diusia seperti Yusuf, banyak remaja-remaja sekarang ini yang sudah terjebak dalam pergaulan bebas dan seks bebas (Oh my God). Mereka tidak sanggup menolak atau berkata "tidak" terhadap dosa. Justru mereka makin tenggelam dan makin terbuai dengan dosa mereka ( katanya surga dunia...olala). Tapi pribadi Yusuf sangat menakjubkan. Dia berani menolak dan berkata "tidak" dengan bujuk rayu tante Potifar yang genit itu. Dan konsekweksinya, Yusuf dipecat dan dijebloskan kedalam penjara karena difitnah oleh tante Potifar yang gagal merayu Yusuf.
- Yusuf tidak egois dan tidak sombong. Yusuf tidak melupakan saudara-saudaranya meskipun Yusuf sudah menjadi seorang pembesar. Dia tetap mau mengakui ayah dan saudara-saudaranya, bahkan mau menanggung kehidupan dari saudara-saudaranya. Yusuf tidak memikirkan diri sendiri, dia mau berbagi.
Lihatlah hasil yang diperoleh Yusuf setelah dia ditempa, diproses dan dibentuk Tuhan,hasilnya....luarrrrrr biasa.
apakah kita juga ingin mendapatkan hasil yang luarbiasa yang sama didapat oleh Yusuf ?
sudah siapkah anda untuk diproses dan dibentuk Tuhan ? Jika anda menjawab siap, berarti andapun akan siap menerima berkat dan buah yang lebih luarbiasa lagi, Amen. Tuhan memberkati
By : S. Hoky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar