Rhema Hari Ini

Jumat, 18 Juli 2014

John Francis Wade, 1711-1786

O, Come All Ye Faithfull / Adeste Fideles (Hai Mari Berhimpun) (John Francis Wade, 1711-1786)

O, Come All Ye Faithfull / Adeste Fideles (Hai Mari Berhimpun) (John Francis Wade, 1711-1786)


Tampaknya hampir semua orang Kristiani tahu lagu Natal yang berjudul ‘Hai Mari Berhimpun’. Bagaimana tidak, selama dua abad lebih lagu yang aslinya dalam bahasa Latin ‘Adeste Fideles’ ini sudah dinyanyikan baik dalam bahasa latin, Inggris dan hampir semua bahasa di dunia. Lagu ini boleh dikatakan sebagai lagu Natal yang paling populer kedua setelah ‘Silent Night’ (Malam Kudus). Di balik kisah lagu ini, ada banyak hal yang bisa dipelajari.

Melodi Diciptakan Lebih Dulu
    Kebanyakan lagu hymne, diciptakan lirik (kata-kata) nya dahulu, baru menyusul melodi (not) nya. Namun tidak begitu dengan lagu yang diberi judul ‘O Come, All Ye Faithful’ ini. Lagu Natal ini mula pertama dikenal melodinya dahulu, kemudian baru syairnya.
    Kisahnya diawali pada tahun 1744. Not-not yang bernada gembira itu sudah dimasukkan dalam sebuah sandiwara yang lucu di Paris, Perancis. Menurut penyelenggara dagelan itu, melodi yang dipakainya adalah sebuah ‘lagu Inggris’. Enam tahun setelah itu, tepatnya tahun 1750, lagu itu lengkap dengan kata-kata aslinya dalam bahasa Latin, dan sudah dipakai oleh umat Katolik di Lisbon, ibu kota Portugis. Dari sana ada orang-orang yang membawanya ke London, Inggris.
     Seseorang, entah siapa, menggubah kembali not-notnya, sehingga menjadi sama seperti melodi yang kita dengar pada masa kini. Dalam bentuknya yang baru, lagu itu dinyanyikan pada Hari Natal tahun 1785 dalam sebuah Chapel Katolik kecil di gedung kedutaan besar Portugis di London. Di sana seorang bangsawan Inggris sempat mendengarnya. la sangat menyukai lagu Natal itu, bahkan dikira sebagai ‘Portuguese Hymn’ (Lagu Rohani Portugis). Kemudian ia pun mengajarkannya kepada anggota paduan suara yang dipimpinnya. Sebutan ‘Portuguese Hymn’ untuk lagu Natal itu masih tetap dipakai hingga kini dalam banyak buku nyanyian. Rupa-rupanya banyak penerbit belum tahu mengenai asal mulanya lagu tersebut. Bahkan sempat dianggap lagu ini karya Raja Joseph atau Raja John dari Portugal, atau bahkan komposer opera Marcas Portugal.
    Sementara itu, umat Kristen bukan Katolik makin lama makin banyak menggunakan melodi dari lagu Natal itu. Hanya saja, mereka umumnya tidak tahu bahwa sebenarnya bentuk asli nyanyian itu adalah sebuah lagu Natal. Mungkin karena kata-kata aslinya ditulis dalam bahasa Latin, yakni bahasa liturgi dan kebaktian Gereja Katolik. Maka melodi itu dipisahkan dari syair bahasa Latin yang tidak dipakai secara umum dan ‘dijodohkan’ dengan berbagai-bagai syair rohani yang lain. Misalnya, dalam buku Nyanyian Kemenangan Iman (NKI No.22) maupun dalam buku Lagu Sion, melodi itu ‘dijodohkan’ dengan sebuah lagu rohani biasa ‘Teguhlah Alasan’ (sedangkan buku Lagu Sion itu tidak memuat sama sekali ‘Lagu Natal’ yang dikisahkan dalam buku ini).

Pengarangnya Diketahui
    Walaupun lagu ‘O Come, All Ye Faithful’ sudah banyak dipakai umat Kristiani di seluruh dunia, namun sampai tahun 1947 pengarangnya belum diketahui. Awalnya orang percaya bahwa lagu ‘Adeste Fideles’ dibuat pada abad ketiga belas dan ditulis dalam bahasa Latin oleh St Bonaventura. Namun, legenda itu dibantah oleh Dom John Stephan, seorang imam sekaligus sarjana Katolik yang meneliti nyanyian.
    Pada dekade terakhir tepatnya tahun 1946, ternyata ditemukan tujuh buah manuscrip, yang memuat syair asli ‘Adeste Fideles’ yang ditandatangi oleh J.F. Wade. Dom John Stephan However mulai meneliti ke tujuh naskah itu. Dari berbagai-bagai tanda, ia mengambil kesimpulan bahwa John Francis Wade bukan hanya yang menyalin Lagu Natal itu, melainkan juga yang mengarangnya. Mungkin ada beberapa kata-kata atau not-notnya yang dipinjamnya dari hasil karya pengarang lain. Namun lagu Natal yang ditulis kira-kira tahun 1740-1743 itu dipastikan adalah gubahan J.F. Wade sendiri. Maka pada tahun 1947 sarjana Katolik itu menerbitkan sebuah buku kecil yang mengumumkan penemuannya. Sejak itu dipercaya bahwa lagu Adeste Fideles merupakan karya besar dari John Francis Wade.
    John Francis Wade, dilahirkan di Shrewsbury, Inggris, pada tahun 1710 dalam sebuah keluarga Katolik yang saleh. Sulit sekali menjadi seorang Katolik di negeri Inggris pada permulaan abad yang ke delapan belas. Karena pada akhir abad yang ketujuh belas, pernah ada seorang raja Inggris yang sangat menindas rakyat. Ia diusir dan digantikan oleh seorang raja baru. Raja lama itu seorang Katolik. Namun penggantinya seorang Kristen non-Katolik bernama raja James II. Maka orang-orang Katolik di Inggris acapkali dicurigai, kalau-kalau mereka masih memihak pada raja yang lama itu.
    Dalam suasana yang penuh prasangka itu, banyak umat Katolik yang mengungsi dari Inggris ke negeri-negeri lain. Salah satu pusat perantauan mereka adalah kota Douay, di sebelah utara negeri Perancis. Douay terletak hanya 150 kilometer jauhnya dari pantai selatan Inggris, maka banyak pengungsi Katolik dengan mudah dapat berkumpul di sana. Di tempat itu pula mereka membuka sebuah perguruan tinggi untuk pendidikan para pastor yang berbahasa Inggris.
    Ketika usianya kira-kira 30 tahun, John Francis, yang juga turut mengungsi, studi di sekolah tinggi umat Katolik di kota Douay itu. Pekerjaannya sebagai guru musik. Tetapi ia pun merangkap menjadi seorang kaligrafer (ahli membuat tulisan indah). Pada masa itu mesin cetak bahkan stensil belum ditemukan, sehingga kalau mau menggubah lagu atau musik, dicarilah seorang juru tulis yang rapih dan teliti. John F. Wade biasa bekerja sambilan sebagai seorang juru tulis partitur lagu. Sepanjang umurnya sampai ia meninggal pada tahun 1786, ia menyalin banyak sekali gubahan lagu umat Katolik, untuk dipakai baik dalam kebaktian umum maupun dalam rumah-rumah tempat tinggal.
    Salah satu koleksi lagu pilihan dalam bahasa Latin yang pernah disalin oleh John F. Wade itu berjudul Cantus Diversi (Berbagai-bagai Nyanyian). Dan di dalam koleksi itulah terdapat sebuah lagu Natal yang berjudul ‘Adeste Fideles’. J.F. Wade menjual syair tersebut dalam bahasa latin yang disertai musik untuk biaya hidup sehari-harinya. Penjualan dilakukan dengan dua cara : langsung kepada chapel dan biara-biara Roma Katolik dan secara tidak langsung kepada rakyat melalui keluarganya. Penjualannya laris karena lagunya mudah dan sederhana. Itulah sebabnya selama beberapa tahun lagu ‘Adeste Fideles’ masih dipertanyakan apa lagu ini digubah oleh J.F. Wade atau orang lain ? Jika oleh J.F. Wade, mengapa ia menggunakan cara penjualan melalui biara dan chapel katolik serta masyarakat umum ? Apakah lagu ini benar-benar suatu musik Gerejawi atau rakyat ?
    Dalam versi bahasa latin, semua syair ditekankan pada penyembahan kepada seorang bayi yang lahir di Betlehem, yang kita kenal sebagai Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Padahal di kalangan masyarakat, sudah dinyanyikannya sebagai lagu rakyat. Para sarjana Kidung pujian meneliti ada hal yang menarik dalam penulisan lagu tersebut. Lagu ini hampir menyerupai sebuah lagu rakyat (Folksong), karena begitu polos dan sederhana, bahkan baris-baris syairnya tidak bersajak sama sekali, dalam bahasa aslinya pun tidak. Namun kata-katanya sangat cocok dengan not-notnya, seolah-olah orang yang sama itu menciptakan kedua-duanya.
    Sejak tahun 1791 umat Kristen di Inggris sudah mulai memakai melodi itu. Sembilan tahun sesudah itu, yaitu tahun 1800, umat Kristen di Amerika Serikat mulai menyanyikannya. Di Amerika serikat lagu dalam bahasa latin ‘Adeste Fideles’, dapat dijumpai pertama kali di penerbit New York (published by John and Michael Paff, N.Y., ca 1803) sebagai lagu rakyat (Folksong) Amerika pada tahun 1803, dengan catatan syair dan musik oleh J.F. Wade. Walaupun sampai tahun itu masih saja ada yang meragukan apakah benar karya J.F. Wade. Dan
dari sanalah musik itu mulai tersebar ke negeri-negeri lain.

Syairnya Diterjemahkan Ke 120 Bahasa
    Pada pertengahan abad 19, ada beberapa pemimpin Gereja Inggris (Anglikan) yang sangat tertarik pada Gereja Katolik. Mereka mulai mencurahkan perhatian pada nyanyian-nyanyian pujian yang berasal dari orang-orang Katolik dan yang belum dimanfaatkan oleh umat Kristen non-Katolik.
    Salah seorang yang meneliti adalah seorang anak mantan gubernur pemerintah penjajah Inggris di India yang bernama Frederick Oakeley. Ia lahir di Shrewsbury, Inggris, pada 5 September 1802. Setelah mendapat pendidikan yang baik di Balliol College, Oxford, ia menjadi seorang pendeta dari Gereja Anglikan, yaitu gereja resmi negara Inggris. Frederick menemukan lagu ‘Adeste Fideles’ yang dibawa para pengungsi ketika penganiayaan berakhir. Selanjutnya Lagu Natal latin tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Bait 1-4 diterjemahkan dari bahasa Latin ke bahasa Inggris oleh Frederick Oakeley pada tahun 1841 supaya dapat dinyanyikan di gereja Margaret Street Chapel London. Sedangkan bait 5, 7 dan 8 diterjemahkan oleh William Thomas Brooke (1848-1917). Bait 6 diterjemahkan oleh Owen West dan Michael W. Martin. Terjemahan Frederick versi pertama diberi judul ‘Ye Faithful, Approach Ye’. Terjemahan yang kedua, disertai dengan perubahan-perubahan seperlunya, baru diberi judul yang dikenal sekarang yaitu ‘O Come, All Ye Faithful, Joyful and Triumphant !’ Dari 40 terjemahan Inggris yang beredar waktu itu, terjemahan Frederick Oakeley-lah yang paling populer. Terjemahannya ini, kemudian menjadi dasar dari berbagai-bagai terjemahan yang dibuat dalam bahasa Indonesia yang diberi judul ‘Hai Mari Berhimpun’ dan sudah diterjemahkan ke dalam 120 bahasa dan dialek di seluruh dunia.
    Empat tahun kemudian, yaitu tahun 1845, Frederick Oakeley merasa begitu tertarik pada Gereja Katolik sehingga ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pendeta Gereja Inggris. Pada tahun 1852 ia pun dilantik menjadi seorang pastor. Ia meninggal 29 Januari 1880, di Islington, Middlesex dan dikuburkan di St Mary`s Catholic Cemetery, Kensal Green, Inggris.
    Sementara itu, lagu Natal yang telah diterjemahkannya semakin populer, baik di kalangan umat Katolik maupun di kalangan gereja-gereja lain. Siapa yang bisa menduga suatu karya akan laku dan memberkati banyak orang atau tidak. J.F. Wade menjual teks lagunya ketika membutuhkan uang untuk penghidupannya dalam pengungsian. Tetapi justru karena itu lagunya menjadi populer.
    Bagi Saudara yang sedang berkarya dan kemudian menjadi patah semangat karena merasa tidak dihargai dan diakui oleh orang lain, atau sudah banyak berbuat sesuatu tetapi sampai saat ini belum kelihatan hasilnya, belajarlah dari kisah lagu ini.
    Sejarah akan menemukan caranya sendiri guna mengungkap suatu kebenaran. Ada waktunya Tuhan akan promosikan Saudara dengan caraNya dan dunia akan terpesona, ketika menyaksikan bagaimana tangan Tuhan seperti mengumpulkan potongan-potongan ‘puzzle’ dan ‘puzzle’ itu disusun menjadi sesuatu yang sempurna. (Sumber : Praise # 15).  (Kisah selengkapnya bias dibaca juga dalam buku Story behind The Song terbitan Yis Production plus foto-fotonya). www.majalahpraise.com

Lirik & Chord Lagu ini dapat dilihat di SONGS

Oh, Come, All Ye Faithful  By: John F. Wade
Oh, come, all ye faithful,
Joyful and triumphant!
Oh, come ye, oh, come ye to Bethlehem;
Come and behold him
Born the king of angels:
Oh, come, let us adore him,
Oh, come, let us adore him,
Oh, come, let us adore him,
Christ the Lord.
Highest, most holy,
Light of light eternal,
Born of a virgin,
A mortal he comes;
Son of the Father
Now in flesh appearing!
Oh, come, let us adore him,
Oh, come, let us adore him,
Oh, come, let us adore him,
Christ the Lord.
Sing, choirs of angels,
Sing in exultation,
Sing, all ye citizens of heaven above!
Glory to God
In the highest:
Oh, come, let us adore him,
Oh, come, let us adore him,
Oh, come, let us adore him,
Christ the Lord.

Yea, Lord, we greet thee,
Born this happy morning;
Jesus, to thee be glory given!
Word of the Father,
Now in flesh appearing!
Oh, come, let us adore him,
Oh, come, let us adore him,
Oh, come, let us adore him,
Christ the Lord

HAI MARI BERHIMPUN
Hai Mari Berhimpun Dan Bersuka Ria
Turutlah Semua Ke Betlehem
Marilah Pandang Tuhan Bala Sorga

Reff :

Sembah Dan Puji Dia, Sembah Dan Puji Dia
Sembah Dan Puji Dia, Yang Raja
Bernyanyilah Kamu Tentara Malaikat
Turutlah Bernyanyi Manusia
Pujilah Tuhan Jurus`lamat Dunia
Yang Maha Mulia Lahirlah Di Bumi
Sama Benar Dengan Kita Pun
Datanglah Ia Mengampuni Dosa
Perjanjian Allah Sudah Disampaikan
Kasihnya Nyata Di Dunia
Nyanyi Bersorak Dan Bersuka Ria.

Sumber : maajalah Praise

Tidak ada komentar:

Posting Komentar