2Korintus
7: 10, sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan
yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi
dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. Setelah saya membaca
firman ini saat saya bersaat teduh pagi ini, saya tersentak karena
firman ini sesuai banget dengan apa yang pernah saya alami dulu.
Benar, saat saya mengalami cobaan yang begitu berat, saat saya mengalami
keterpurukan dan pergumulan yang hebat, bahkan saat saya berada dalam
lembah dosa, saya merasa begitu kotor dan malu pada diri dan perbuatan
saya sendiri. Saya sibuk memikirkan dan menyalahkan diri saya sendiri.
Saya terbelenggu oleh pikiran saya sendiri. Saya selalu berpikir negatif
dan tidak mengalami damai sejahtera. Namun jalan Tuhan, siapakah yang
bisa menyelaminya ? Saya mulai bangkit karena saya merasa bahwa masih
ada Tuhan yang peduli dan selalu membuka kedua tangannya ketika kita
datang padaNya. Dia siap menyambut kita dengan kasihNya. Dia tidak
peduli seberapa kotor diri kita, seberapa berdosanya kita, Dia tetap mau
menerima dan memulihkan kita. Bahkan semerah apapun dosa kita, Dia
Tuhan yang akan memulikan dosa kita seperti kain putih bersih. Akhirnya
sayapun datang kepada Tuhan, menumpahkan segala airmata dan beban
hidupku dan Tuhan benar-benar memulihkan keadaanku bahkan jauh lebih
baik dari sebelumnya. Benar, kadangkala pencobaan dan dukacita datang
bukan untuk mendatangkan keburukan bagi kita. Itu hanya sebuah teguran
kecil karena Tuhan mau memanggil kita. Kadang dengan dukacita, banyak
orang mau datang dan berbalik kepada Tuhan. Tetapi saya berharap kita
jangan mau menunggu ditegur dulu baru berubah. Jangan sampai mengalami
dukacita dulu baru mau bertobat. Tetapi apabila saat ini kita sudah atau
sedang mengalami dukacita atau pergumulan hidup, tetap mengucap syukur
sebab Tuhan ingin kita datang kepadaNya, meminta ampun dan meminta
pemulihan dariNya. Apabila kita meresponi setiap keadaan dengan baik dan
berpikir positif maka hasilnya kita akan mendapatkan hasil yang
positif. Ingat dengan Petrus dan Yudas ? kedua-duanya melakukan suatu
kesalahan yang fatal. Petrus menyangkal Yesus sampai tiga kali dan Yudas
menjual Yesus. Kedua-duanya menyesali perbuatannya, bahkan Yudas
mengembalikan dan membuang uang hasil pengkhianatannya. Tetapi respon
yang diambil kedua orang ini sangat berbeda. Petrus menyesali namun dia
bertobat dan menjadi rasul yang memberitakan injil sedangkan Yudas
menyesali perbuatannya dengan cara bunuh diri. Lihatlah, dua-duannya
menyesal namun yang satu meresponi penyesalannya dengan hal yang
positif, bertobat dan menjadi pemberita injil. yang satu (Yudas)
menyesal tetapi responnya negatif, dia mengambil jalan bunuh diri.
Seharusnya kita mengikuti langkah yang diambil oleh Petrus, kita
menyesali dosa-dosa kita dan bertobat lalu menjadi pengikut Kristus yang
sejati. Kita jangan hanya menjadi jemaat yang biasa-biasa saja, namun
jadilah jemaat yang militan. Yang ikut ambil bagian dalam tugas
pelayanan. Bukan berarti harus menjadi seseorang yang berkedudukan
digereja baru disebut ambil bagian dalam pelayanan, tidak seperti itu.
Kita melayani sesama kita, saling membantu, saling mendoakan, berbuat
baik dan memberitakan injil dan kabar keselamatan kepada siapa saja yang
kita temui, itu kita sudah ambil bagian dalam pelayanan kita. Kristus
ingin kita mengikuti jejakNya. meneruskan kabar sukacita dan keselamatan
bagi siapa saja dan bagi bangsa-bangsa. Tidak perlu untuk menjadi
seorang pendeta atau seorang lulusan theologi atau apapun sebab Tuhan
mau pakai siapa saja yang punya kerelaan dan kemauan untuk ambil bagian
dan turut serta dalam melayani sesama. Tetapi yang terutama, bertobatlah
dan jangan kembali pada dosa yang sudah kita tinggalkan. Jangan pernah
mau menoleh kebelakang lagi, sebab yang lalu biarlah berlalu. Tatap masa
depan sebab masa depan kita ada bersama Kristus Yesus. Saat ini Tuhan
masih memberi sedikit waktu lagi untuk kita agar segera bertobat. Jangan
sia-siakan kesempatan ini sebab ini tidak akan panjang waktunya.
Tinggal sesaat. Sudah hampir KAIROS. Sudah hampir datang waktuNya Tuhan.
Jangan menunggu hari esok untuk bertobat, sebab belum tentu ada
kesempatan buat menunggu kita bertobat. DO IT NOW !! Jangan tunda lagi.
By : Ananta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar