Mengakui
kesalahan dibutuhkan sikap penuh kerendah hatian dan kebesaran hati.
tidak semua oang mau mengakui kesalahannya. Semua orang menganggap
dirinya benar dan tidak pernah salah. Yang salah itu orang lain bukan
diri sendiri. Daud, adalah orang yang diurapi Tuhan. Seorang raja dan
pahlawan yang besar. Meski Daud adalah seorang yang dekat dengan Tuhan
tidak berarti dia tidak pernah berbuat salah.Dalam 2 Samuel 11 Daud
melakukan apa yang jahat dimata Tuhan. Tuhan sangat tidak menyukai apa
yang dilakukan Daud terhadap istri Uria orang Het itu dan juga Daud
sudah merencanakan hal yang buruk bagi Uria.
Perbuatan Daud ini sungguh sangat disayangkan. Nafsu membutakan seseorang. Namun sebagai raja, Daud bersedia ditegur dan mau menerima dan mengakui kesalahannya. Daud dengan berbesar hati menyadari segala kesalahan dan dosa yang telah dilakukannya dihadapan Tuhan. Daud bahkan tidak menunjukkan kuasanya sebagai seorang raja untuk mengelak dari perbuatannya bahwa sebagai raja dia bebas untuk melakukan apa saja yang dia inginkan. Namun dengan kebesaran hati dia rela ditegur dan dengan kerendahan hati mau mengakui kesalahannya dan meminta ampun kepada Tuhan (2 Sam 12)
Lantas bagaimana dengan kita? apakah kita juga mau mengakui kesalahan kita ? ataukah gengsi yang masih bertahta dihati kita ? Lihatlah apa yang dilakukan Daud, dengan rendah hati mau mengakui kesalahannya dan memohon Tuhan mengampuninya, dan lihatlah Tuhan semakin mengasihi dan memberkati Daud.
Apakah kita mau mengakui salah kita dengan hati tulus dan mau meminta pengampunan dari Tuhan ? Jika kita mengakui kesalahan kita, Tuhan adalah Allah yang adil yang akan selalu mau mengampuni dosa-dosa kita jika kita sendiri mau datang padaNya untuk mengakui kesalahan dan dosa-dosa kita dan juga memohon ampunan dariNya. Meski dosa kita merah seperti kesumba akan menjadi putih seperti bulu domba ( Yes 1:18).
Bertobat lebih baik daripada mempersembahkan korban.
Tuhan Yesus memberkati
(S.Hoky)
Perbuatan Daud ini sungguh sangat disayangkan. Nafsu membutakan seseorang. Namun sebagai raja, Daud bersedia ditegur dan mau menerima dan mengakui kesalahannya. Daud dengan berbesar hati menyadari segala kesalahan dan dosa yang telah dilakukannya dihadapan Tuhan. Daud bahkan tidak menunjukkan kuasanya sebagai seorang raja untuk mengelak dari perbuatannya bahwa sebagai raja dia bebas untuk melakukan apa saja yang dia inginkan. Namun dengan kebesaran hati dia rela ditegur dan dengan kerendahan hati mau mengakui kesalahannya dan meminta ampun kepada Tuhan (2 Sam 12)
Lantas bagaimana dengan kita? apakah kita juga mau mengakui kesalahan kita ? ataukah gengsi yang masih bertahta dihati kita ? Lihatlah apa yang dilakukan Daud, dengan rendah hati mau mengakui kesalahannya dan memohon Tuhan mengampuninya, dan lihatlah Tuhan semakin mengasihi dan memberkati Daud.
Apakah kita mau mengakui salah kita dengan hati tulus dan mau meminta pengampunan dari Tuhan ? Jika kita mengakui kesalahan kita, Tuhan adalah Allah yang adil yang akan selalu mau mengampuni dosa-dosa kita jika kita sendiri mau datang padaNya untuk mengakui kesalahan dan dosa-dosa kita dan juga memohon ampunan dariNya. Meski dosa kita merah seperti kesumba akan menjadi putih seperti bulu domba ( Yes 1:18).
Bertobat lebih baik daripada mempersembahkan korban.
Tuhan Yesus memberkati
(S.Hoky)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar