Rhema Hari Ini

Senin, 26 Mei 2014

Kasih jangan pudar


Bacaan : Lukas 10:25-37 Masih ingat dengan kisah gadis cilik 2tahun yang bernama Yueyue? Bocah cilik ini meninggal akibat kecelakaan tabrak lari. Dia tertindas oleh beberapa mobil yang melintas dijalan itu. Dan yang lebih tragisnya lagi orang-orang banyak yang berlalu lalang dan melihat YueYue terkapar diaspal tetapi tidak ada satu orangpun yang peduli akan nasib seorang bocah yang sedang terkapar tak berdaya diaspal. Hanya seorang pemulung saja yang mau untuk menolong bocah malang ini. Melihat tayangan video dan pemandangan yang menyayat hati itu, membuat nurani saya berteriak. Tidak adakah lagi kasih dihati manusia dijaman sekarang ini? Mengapa mereka tidak peduli lagi akan nasib bocah yang terkapar dihadapan mata mereka? Sudah pudarkah kasih itu dihati mereka? Dalam bacaan di Lukas 10:25-37, cerita ini hampir mirip dengan apa yang dialami oleh bocah cilik YueYue. Seseorang yang habis dirampok dan dipukuli habis-habisan sehingga keadaannya hampir mati. Namun tak ada satupun orang yang mau menolongnya. Kristus datang didunia, menjadi miskin agar kita menjadi kaya. Menderita dan mati untuk menggantikan kita. Menjadi terkutuk agar kita tidak kena kutuk tetapi mendapat berkat. Semua dilakukan Yesus karena KASIHNYA. Yesus mengajarkan KASIH itu kepada banyak orang. Selalu berbicara mengenai KASIH dan KASIH. Dan karena Kristus pulalah kita yang sekarang ini hidup dalam Kasih KaruniaNya. Lalu mengapa kita tidak bisa memelihara KASIH itu ? Bukankah berbuat kasih adalah salah satu amanat agung yang harus kita kerjakan? Kita harus menjadi garam dan terang dunia. Kita harus saling mengasihi satu sama lain, bahkan terhadap seteru kita. Jangan pudarkan kasih itu dari dalam diri kita. Sebab garam itu baik, tetapi apabila garam itu sudah menjadi tawar apalah gunanya lagi? Dengan apakah ia akan diasinkan lagi?  Jangan kita menjadi tawar. Hidupkanlah kasih itu kembali dalam diri kita. Manusia hidup bukan hanya untuk memikirkan kepentingannya sendiri dan manusia hidup tidak bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri tetapi manusia membutuhkan orang lain juga. Kembali pada kisah penciptaan ADAM dan HAWA dalam kitab Kejadian, dimana Elohim menciptakan Hawa untuk menjadi partner bagi Adam dalam melakukan segala hal.  Tuhan melihat bahwa Adam tidak mungkin dapat sendiri, dia butuh seorang penolong. Kitapun demikian adanya. Kita membutuhkan orang lain dalam hidup kita. Saling tolong menolong, saling bahu membahu, saling menguatkan dan saling berbagi kasih. Mari kita untuk lebih peduli dan mau mengasihi sesama kita. Mungkin saat ini keadaan kita baik, keuangan kita baik, kesehatan kita baik, itu mungkin doa dari orang-orang yang mengasihi dan yang peduli akan kita. Berbuat kebajikan tidak akan membuat anda kehilangan ataupun merasa rugi, sebab Tuhan memperhitungkan setiap perbuatan baik kita. Dan Bapa disurga mendengar doa-doa orang yang mendoakan sesamanya. Saling menguatkan dan saling mendoakan. Tuhan memberkati

(S.Hoky)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar