Bacaan
: Lukas 10:25-37 Masih ingat dengan kisah gadis cilik 2tahun yang
bernama Yueyue? Bocah cilik ini meninggal akibat kecelakaan tabrak lari.
Dia tertindas oleh beberapa mobil yang melintas dijalan itu. Dan yang
lebih tragisnya lagi orang-orang banyak yang berlalu lalang dan melihat
YueYue terkapar diaspal tetapi tidak ada satu orangpun yang peduli akan
nasib seorang bocah yang sedang terkapar tak berdaya diaspal. Hanya
seorang pemulung saja yang mau untuk menolong bocah malang ini. Melihat
tayangan video dan pemandangan yang menyayat hati itu, membuat nurani
saya berteriak. Tidak adakah lagi kasih dihati manusia dijaman sekarang
ini? Mengapa mereka tidak peduli lagi akan nasib bocah yang terkapar
dihadapan mata mereka? Sudah pudarkah kasih itu dihati mereka? Dalam
bacaan di Lukas 10:25-37, cerita ini hampir mirip dengan apa yang
dialami oleh bocah cilik YueYue. Seseorang yang habis dirampok dan
dipukuli habis-habisan sehingga keadaannya hampir mati. Namun tak ada
satupun orang yang mau menolongnya. Kristus datang didunia, menjadi
miskin agar kita menjadi kaya. Menderita dan mati untuk menggantikan
kita. Menjadi terkutuk agar kita tidak kena kutuk tetapi mendapat
berkat. Semua dilakukan Yesus karena KASIHNYA. Yesus mengajarkan KASIH
itu kepada banyak orang. Selalu berbicara mengenai KASIH dan KASIH. Dan
karena Kristus pulalah kita yang sekarang ini hidup dalam Kasih
KaruniaNya. Lalu mengapa kita tidak bisa memelihara KASIH itu ? Bukankah
berbuat kasih adalah salah satu amanat agung yang harus kita kerjakan?
Kita harus menjadi garam dan terang dunia. Kita harus saling mengasihi
satu sama lain, bahkan terhadap seteru kita. Jangan pudarkan kasih itu
dari dalam diri kita. Sebab garam itu baik, tetapi apabila garam itu
sudah menjadi tawar apalah gunanya lagi? Dengan apakah ia akan diasinkan
lagi? Jangan kita menjadi tawar. Hidupkanlah kasih itu kembali dalam
diri kita. Manusia hidup bukan hanya untuk memikirkan kepentingannya
sendiri dan manusia hidup tidak bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri
tetapi manusia membutuhkan orang lain juga. Kembali pada kisah
penciptaan ADAM dan HAWA dalam kitab Kejadian, dimana Elohim menciptakan
Hawa untuk menjadi partner bagi Adam dalam melakukan segala hal. Tuhan
melihat bahwa Adam tidak mungkin dapat sendiri, dia butuh seorang
penolong. Kitapun demikian adanya. Kita membutuhkan orang lain dalam
hidup kita. Saling tolong menolong, saling bahu membahu, saling
menguatkan dan saling berbagi kasih. Mari kita untuk lebih peduli dan
mau mengasihi sesama kita. Mungkin saat ini keadaan kita baik, keuangan
kita baik, kesehatan kita baik, itu mungkin doa dari orang-orang yang
mengasihi dan yang peduli akan kita. Berbuat kebajikan tidak akan
membuat anda kehilangan ataupun merasa rugi, sebab Tuhan
memperhitungkan setiap perbuatan baik kita. Dan Bapa disurga mendengar doa-doa
orang yang mendoakan sesamanya. Saling menguatkan dan saling mendoakan.
Tuhan memberkati
(S.Hoky)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar