Rhema Hari Ini

Minggu, 09 Maret 2014

Taat dan Berkat


Kata "Taat" dan kata "Berkat", kebanyakan manusia sekarang hanya mengejar kata yang kedua, yaitu "Berkat". Semua orang mengejar berkat,berkat dan berkat. Itu sangat wajar, karena kita ingin menjadi orang yang diberkati Tuhan. Namun seberapa banyak orang yang mengejar kata "Taat" ?
 "TAAT" walau dibalik tetap dibaca "TAAT", yang artinya kita dalam keadaan apapun, mau tidak mau, harus dan wajib untuk taat pada kehendak Tuhan. Yang seharusnya manusia mengejar "Taat" terlebih dahulu. Dan apabila sudah kita lakukan, maka "Berkat" dengan sendirinya akan datang kepada kita. Didalam 2 Tawarikh 9 : 22-28 kita tau seberapa besar penghasilan dan kekayaan Raja Salomo. Raja Salomo melebihi semua raja dibumi dalam hal kekayaan dan hikmat. Semua raja dibumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang telah ditaruh Allah didalam hatinya (ayat 22-23).
Lihatlah betapa Allah menaruhkan berkat yang luar biasa pada Salomo. Bukan hanya berkat kekayaan namun hikmat yang daripadaNya diberikan bagi Salomo. Itu akibat dari ketaatan Salomo kepada Allah sama seperti yang dilakukan Daud,ayahnya. Itu salah satu dari bukti dimana Allah ingin menunjukkan kepada kita efek dari "ketaatan". Namun disisi lain Allah juga menunjukkan kepada kita akibat penyakit "Lupa diri" manusia. Apabila manusia sudah memperoleh "berkat" itu, manusia menjadi lupa diri.

Kita tahu bagaimana keadaan Salomo setelah "taat" dan setelah " terberkati", Salomo jatuh kedalam penyembahan berhala hanya karena apa? "Lupa diri". Begitu banyak perempuan asing yang dijadikan istri dan selirnya, padahal Tuhan sudah me-warning-nya "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu,sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka" (1 Raja-raja 11:2). Sebab pada waktu Salomo sudah tua, istri-istrinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain,sehingga ia "tidak sepenuh hati berpaut pada Tuhan,Allahnya,seperti Daud,ayahnya" (1 raja-raja 11:4).
Saya memberi tanda kutip pada kalimat diatas, untuk menekankan bahwa Salomo sudah tidak taat lagi pada Tuhan, Allahnya. Hatinya sudah tidak berpaut lagi pada Allah yang dulunya ia dan Daud,ayahnya sembah. Akibatnya Salomo mengalami kejatuhan. Itu akibat dari efek "tidak taat" lagi kepada Allah. Allah dapat memberi dan dapat pula menariknya kembali.

 Bila kita sudah melakukan "taat" itu lalu "diberkati" maka kita harus tetap taat agar tidak "lupa diri" sehingga "berkat" itu tetap ada untuk kita. "Berkat" bukan hanya terfokus pada materi semata, namun "berkat" dapat berupa apa saja, kesehatan, keluarga yang bahagia, hikmat,kepintaran,kebijaksanaan, dsb. Alkitab mengajak kita untuk tidak mengejar "berkat" namun mengejar "taat" pada Tuhan dan segala perintah-perintahNya. "Berkat" itu bonus. Carilah dahulu kerajaan Allah, maka semua akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33). Tuhan Yesus memberkati.

 Written by : Shelly

Tidak ada komentar:

Posting Komentar