Rhema Hari Ini

Senin, 10 Maret 2014

Ayam dan Rajawali



Sebutir telur dari burung Rajawali jatuh menggelinding ditanah tepat dimana ada seekor ayam yang sedang mengerami telur-telurnya. Akhirnya induk ayam itu mengambil telur itu dan mengeraminya bersama-sama dengan telur-telur lainnya. Tidak lama kemudian menetaslah semua telur-telur yang dieraminya juga telur dari burung Rajawali yang dipungutnya. Karena anak Rajawali dan anak ayam ini menetas dan bertumbuh bersama, anak elang ini sudah menganggap dirinya seekor ayam, bukan seekor Rajawali. Akibatnya dia hanya bisa berjalan dan tidak melatih dirinya untuk dapat terbang. Dia hanya melihat anak ayam lainnya sehingga diapun melakukan hal yang sama.
Dia tidak menyadari bahwa dirinya itu seekor Rajawali, bukan seekor ayam.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa kadang kita juga tidak menyadari bahwa kita ini anak Raja. Kita adalah anak-anak Allah. Kadang kita tidak menyadarinya bahwa kita ini seumpama burung Rajawali yang gagah perkasa bukan seekor ayam yang baru dengar suara saja sudah kabur terbirit-birit.
Yesaya 40:31, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Mazmur 103:5, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.
Kita diberi banyak kuasa oleh Allah. Kuasa untuk melihat, kuasa didalam perkataan, kuasa didalam menjamah, dan masih banyak lagi kuasa yang Tuhan berikan. Hanya tinggal bagaimana kita dapat mempergunakan kuasa itu.
Kita kurang melatih diri kita, kita kurang mempertajam kepekaan kita terhadap suara Allah. Amsal 12:24, tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa. Tangan orang rajin yang baca firman dan berdoa memegang kuasa. Itulah cara kita melatih diri untuk dapat memperoleh kuasa-kuasa itu. Kadang kita terlalu fokus pada kelemahan dan kekurangan kita sehingga kita melupakan bahwa kita punya Allah yang Maha sempurna yang sanggup menyempurnakan apa yg menjadi kelemahan kita menjadi suatu kekuatan yang baru. Tuhan sanggup memutarbalikkan keadaan, dari yang terpuruk menjadi yang terutama.
2 Kor 9:8, Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan didalam segala sesuatu dan malah berkelebihan didalam pelbagai kebajikan.
Tuhan Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar