Kuasa Di Balik Pujian
(Mazmur 22:4), Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.Kehidupan
manusia tidak hanya bisa “terpuaskan” dengan pemenuhan kebutuhan fisik
dan jiwani saja. Manusia juga membutuhkan pemenuhan kebutuhan rohani.
Berdoa dan memuji menyembah Sang Pencipta pastinya sudah menjadi
kebutuhan orang Kristiani. Seperti apa yang tertulis di Kitab Mazmur
tersebut bahwa Allah Yang Kudus bersemayam dan bertahta di atas
puji-pujian umatNya. Ketika umat Tuhan memuji Dia lewat pujian
penyembahan, firman Tuhan berkata bahwa pada saat yang sama Tuhan akan
bertahta di atas pujian penyembahan umat-Nya. Kehadiran Tuhan itu pasti
membawa suatu dampak yang luar biasa. Coba kembali renungkan peristiwa
sekitar 2000 tahun yang silam saat dimana Tuhan Yesus berada dimanapun
selalu ditandai dengan penyataan mujizat dan berbagai
perbuatan-perbuatan ajaib Allah yang mentakjubkan.
Banyak
orang sakit dan cacat (buta, kusta, timpang sejak lahir, kerasukan
setan, dan lain sebagainya) mengalami kesembuhan dan mujizat pemulihan
di saat berjumpa dengan Tuhan Yesus. Sayangnya masih ada sebagian orang
kristen yang beranggapan bahwa ini semua peristiwa “masa lampau”.
Padahal perjumpaan dengan Tuhan masih bisa dialami di zaman ini. Dan
salah satunya adalah lewat pujian dan penyembahan.
Ketika umat Tuhan menyembah Dia maka ada kuasa Allah yang dilepaskan dari Sorga. Beberapa di antaranya adalah:
1. KUASA GELAP DILUMPUHKAN
(Mazmur 149:6-9), Biarlah
pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang
bermata dua di tangan mereka, untuk melakukan pembalasan terhadap
bangsa-bangsa, penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa, untuk
membelenggu raja-raja mereka dengan rantai, dan orang-orang mereka yang
mulia dengan tali-tali besi, untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman
seperti yang tertulis. Itulah semarak bagi semua orang yang
dikasihi-Nya. Haleluya! 
Di
saat umat Allah memuji dan menyembah Allah dengan benar, firman Tuhan
berkata bahwa pada saat yang sama pula kita sedang membelenggu dan
melumpuhkan kuasa-kuasa kegelapan. Suku-suku bangsa yang dimaksud dalam
ayat di atas bukanlah manusia biasa. Tetapi mereka adalah penghulu
kerajaan kegelapan, itulah Iblis dan pesuruh-pesuruhnya. Karena untuk
menghadapi mereka tidak dibutuhkan senjata-senjata secara fisik tetapi
kuasa Allah.
(2 Korintus 10:4), Karena senjata kami
dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang
diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan
benteng-benteng. Dan salah satunya adalah lewat pujian dan
penyembahan. Ketika umat Allah memuji dan menyembah Allah dalam roh dan
kebenaran, maka benteng-benteng musuh rohani di runtuhkan.
(1 Samuel 16:23), Dan
setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul,
maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan
nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya. Setiap kali Daud
memainkan kecapinya dalam pujian dan penyembahan, maka roh jahat yang
“biasa” menguasai Saul dihalau keluar dari padanya. Hal yang serupa
pernah dialami oleh seorang anak Tuhan yang di saat memuji dan menyembah
Allah dengan permainan gitarnya yang tidak terlalu profesional, namun
tujuh orang pemuda dibebaskan dari kuasa gelap yang mencengkeram
hidupnya.
Bisa dibayangkan bagaimana indahnya kehidupan
(pribadi maupun keluarga) apabila kita hidup dalam suasana pujian dan
penyembahan setiap hari. Yang pasti area kita akan “steril” dari
pengaruh kuasa kegelapan.
2. MENERIMA INSPIRASI ALLAH
(2 Raja-Raja 3:15-19), Maka
sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi.” Pada waktu pemetik
kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia. Kemudian
berkatalah ia: “Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat
parit-parit, sebab beginilah firman TUHAN: Kamu tidak akan mendapat
angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu
serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itu pun
adalah perkara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya
ke dalam tanganmu. Kamu akan memusnahkan segala kota yang berkubu dan
segala kota pilihan; kamu akan menumbangkan segala pohon yang baik; kamu
akan menutup segala mata air dan kamu akan merusakkan segala ladang
yang baik dengan batu-batu.” Di tengah-tengah menghadapi situasi
kekurangan air dan kepungan musuh-musuh yang hebat, Yosafat meminta
sekutunya raja Israel untuk mencari nabi Tuhan. Ketika mereka berjumpa
dengan Elisa, nabi Tuhan pada waktu itu, mereka diperintahkan untuk
mencari pemaian kecapi. Tujuannya? Untuk mempersembahkan pujian dan
penyembahan kepada Tuhan. Dan heran, ketika pemain kecapi ini memainkan
musik pujian dan penyembahan kepada Tuhan, inpirasi turun ke atas nabi
Tuhan. Lewat inspirasi yang turun ini, mereka mendapat pentunjuk dalam
mengatasi situasi sukar yang sedang mereka hadapi.
(2 Raja-Raja 3:18), Dan itu pun adalah perkara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu.
Bagi Tuhan tidak ada satupun perkara sukar yang tidak bisa
dipecahkannya dengan mudah. Semua perkara mudah bagi Allah. Betapa
indahnya hidup yang mengandalkan kemampuan Allah yang ekstra ordinari
ini. Karena itu jadikan peujian dan penyembahan sebagai gaya hidup
sehari-hari. Orang yang hidup dengan gaya hidup seperti ini tidak akan
kekurangan hikmat Allah dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah hikmat
Allah turun atas Salomo setelah ia mempersembahkan korban bakaran
kepadaNya (
1 Raj. 3:4-5, 12). Pujian dan penyembahan
adalah sebuah persembahan yang sangat memperkenankan hati Tuhan. Ketika
umat Tuhan mempersembahkan pujian dan penyembahan, maka hikmat Allah
akan turun dengan limpahnya atas kita.
3. ALLAH BERPERANG GANTI KITA
(2 Tawarikh 20:21-22), Setelah
ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan
menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang
semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil
berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setiaNya!" Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan
menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani
Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak
menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. Dua ayat di atas
jelas mengatakan ketika umat Tuhan menaikkan pujian dan penyembahan maka
Tuhan mengadakan penghadangan terhadap musuh-musuh umatNya. Dengan kata
lain, ketika memuji dan menyembah Allah, maka Ia siap berperang ganti
kita. Cara Tuhan berperang jelas berbeda dengan cara kita. Cara Tuhan
berperang itu begitu efektif dan meraih hasil yang besar. Musuh-musuh
yang ditakuti oleh Yosafat dan raja Israel dikalahkan dengan mudah tanpa
keterlibatan Yosafat dan “sekutunya”. Mengapa Tuhan senang kita
menaikkan pujian dan penyembahan dikala kita sedang menghadapi situasi
yang sulit?. Jawabannya sederhana, supaya kita tidak terjebak dengan
persungutan
(1 Kor. 10:10) atau perkataan-perkataan negatif lainnya.
(Ayub 34:36), Ah, kiranya Ayub diuji terus-menerus, karena ia menjawab seperti orang-orang jahat!.
Lamanya ujian yang dihadapi oleh Ayub amat ditentukan oleh sikap dan
perkataan-nya. Tidak disangkali tidaklah mudah menghadapi situasi sukar
yang dialami oleh Ayub (bayangkan dalam satu hari, ia bukan hanya
kehilangan harta bendanya, tetapi juga disertai kematian sepuluh anak
kesa-yangannya, masih ditambah lagi penyakit kulit yang ia alami secara
mendadak, ditinggalkan oleh istrinya, semua dalam waktu yang hampir
bersamaan. Namun per-hatikan selama ia belum bersikap dan berkata dengan
benar, maka ia belum lulus dalam ujiannya. Berarti, ia masih akan terus
“Berputar-putar” dalam ujian sama yang amat ia tidak sukai. Kenali
prinsip ini, supaya di saat berhadapan dengan ujian atau berbagai
kesukaran lainnya, kita tidak bersikap dan berkata yang kontraproduktif.
Firman Tuhan mengajarkan naikkan pujian dan penyembahan di
tengah-tengah situasi sulit apapun. Hasilnya justru akan membuat kita
terkagum-kagum.
4. MENARIK JIWA-JIWA DATANG KEPADA DIA
(Mazmur 40:4), Ia
memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak
orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.
Satu lagi dampak dasyat dari pujian dan penyembahan yang tidak kalah
pentingnya, ketika kita memiliki gaya hidup memuji dan menyembah Allah,
maka kuasa Tuhan akan nyata dalam menarik orang datang kepadaNya lewat
kehidupan kita
(Yoh. 12:32) (
Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu).
Tidak satupun orang bisa datang dekat kepada Bapa jika bukan Roh Allah
yang menariknya. Jangan pernah mencoba “menobatkan” mengubah orang
dengan kekuatan manusia kita. Perubahan hanya bisa dikerjakan oleh
Tuhan. Kuasa Allah akan menarik orang datang kepadaNya melalui kehidupan
yang memberikan pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Ini berarti orang
yang hidup dalam pujian dan penyembahan akan berbuah-buah secara rohani.
(Dari Berbagai Sumber / Vido Fransisco)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar